LIDIK.ID , Bandarlampung – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi diwakili oleh Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto melantik dan mengambil sumpah jabatan dr. Nuyen Fitria sebagai Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Provinsi Lampung. Kamis, (02/12).
Pelantikan dilakukan pada Rabu (01/12) kemarin di RSJ tersebut dengan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Lampung tanggal 1 Desember 2021, Nomor 821.22/774/VI.04/2021 tentang Pengangkatan Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Dalam dan Dari Jabatan Administrator di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Arinal meminta kepada jajaran RSJ untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Hal itu disampaikan oleh Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto sebagai perwakilan dari Gubernur.
“Rumah sakit, Samsat, dan Perizinan merupakan salah satu bentuk payanan publik secara langsung. Untuk itu, Pak Gubernur meminta kepada kita semua untuk terus meningkatkan pelayanan kepada Publik,” ujar Fahrizal.
Adapun, pelantikan ini dilakukan lantaran Direktur RSJ Daerah Provinsi Lampung yang sebelumnya, dr. Ansyori telah memasuki masa purna bhakti.
Fahrizal mengucapkan selamat kepada dr. Nuyen Fitria, MARS sebagai Direktur RSJ Daerah Provinsi Lampung. Diharapkan, Nuyen dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan kepangkatan, profesi dan kepemimpinan, kata Fahrizal, dr. Nuyen memiliki skor yang tinggi, sehingga dapat terpilih sebagai Direktur RSJ Daerah Provinsi Lampung.
Kepada dr. Ansyori yang memasuki masa purna bhakti, Fahrizal, mengucapkan terimakasih atas pengabdiannya untuk Provinsi Lampung. Bersamaan dengan harapan, hendaknya tetap menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
“Masa pensiun, janganlah dijadikan sebagai akhir dari tugas dalam mengabdi dan berbhakti kepada masyarakat dan daerah Lampung. Tetapi jadikan masa pensiun ini sebagai wahana untuk terus berkarya serta pengabdian yang tiada henti,” ungkapnya.
Selain itu, Fahrizal juga menyampaikan sejumlah tantangan lainnya terkait peningkatan kompetensi SDM dokter di Rumah Sakit Jiwa.
“Rumah sakit kita sarana prasananya sudah cukup memadai, namun masih perlu memenuhi kompetensi SDM dokternya. Kalau ini sudah terpenuhi, maka rumah sakit jiwa kita bisa naik kelas,” pungkasnya.
(MYG)
Discussion about this post