LIDIK ID, Tanggamus – Kapolsek Limau AKP Oktafia Siagian, SH menyalurkan tali asih dalam bhakti sosial (Baksos) Polres Tanggamus kepada tiga keluarga Prasejahtera di Pekon Antarbrak Kecamatan Limau, Selasa (22/6/21)
Baksos merupakan hasil penggalangan secara internal di Polres Tanggamus yang disalurkan menjelang Hari Bhayangkara Tahun ke-75 dalam kegiatan anjangsana kepada 3 keluarga prasejahtera di Pekon setempat.
Dalam kesempatan itu, Kapolsek selain didampingi personelnya dan Kepala Pekon Antar Brak Limau, Viendra Sari juga didampingi personel Subbag Humas Polres Tanggamus menyalurkan bantuan bahan pokok dan tali asih kepada, Lamhari (45), Nurhudin (65), dan Painah (77).
Mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK., Kapolsek Limau AKP Oktafia Siagian mengatakan, kegiatan sosial untuk berbagi kepada sesama dalam rangka memperingati HUT Polri atau Hari Bhayangkara ke 75 dan masih banyak kegiatan lain yang dilakukan.
“Kami berharap bantuan yang diserahkan dapat bermanfaat kepada ketiga keluarga ini, dan bisa mengurangi beban hidup mereka,” kata AKP Oktafia.
Ditempat yang sama, Kepala Pekon Antarbrak, Viendra Sari mengucapkan terima kasih kepada Polres Tanggamus dan Kapolsek Limau, yang sudah cepat tangap memberikan perhatian dan membantu warganya.
“Semoga dengan perhatian dan bantuan tersebut menjadi penyemangat keluar, khususnya penyandang disabilitas. Kami Pemerintahan Pekon juga berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan, dan akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait,” tegasnya.
Sementara itu, Lamhari mengaku sangat berterima kasih atas kedatangan Kapolsek dan rombongan yang telah berkunjung memberikan bantuan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang telah memberikan bantuan kepada saya, semoga Allah SWT yang membalasnya,” ucapnya.
Dirumah berbeda, Nurhudin dengan kaki gemetar sehingga diwakili ketua RT mengucapkan juga menyampaikan ucapan terima kasih.
Untuk diketahui, Lamhari, menempati rumah tidak layak huni di Dusun 2 Rt 03 bersama istri dan kedua anaknya berserta keponakan Nanda Apriyanto yang ditingal orang tuanya karena menyandang disabilitas karena mengidap penyakit parkinson sejak lahir.
Keluarga Nurhudi, menempati rumah berlantai tanah berdinding kayu di Dusun 2 Rt 04, bersama istri dan ke empat anaknya, kedua anaknya mengidap Down Syndrome sejak lahir. Lalu, Painah lansia tinggal sebatang kara. (Sazili)
Discussion about this post