LIDIK.ID , Bandar Lampung – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Bandar Lampung, angkat bicara terkait fenomena kelangkaan tabung oksigen yang diakibatkan adanya lonjakan kasus Covid-19. Jum’at, (09/07).
Ketua IDI cabang Bandar Lampung, dr. Aditya M Biomed mengatakan, bahwa kelangkaan tabung oksigen ini akibat pasokan tabung oksigen dari Pulau Jawa sementara ini dibatasi.
“Untuk saat ini mengandalkan pasokan dari Palembang, Sumatera Selatan. Karena yang di pulau Jawa sekarang untuk fokus di sana, dan alhamdulillah pasokan saat ini dari Sumsel masih lancar. Tapi kita juga tidak bisa hanya fokus dari sana saja,” kata dr. Aditya.
dr. Aditya juga mengatakan, pemerintah daerah harus mencari alternatif pasokan tabung oksigen, dan tidak hanya mengandalkan pemasok oksigen yang ada sekarang ini.
“Tadi dari hasil rapat, Kadiskes akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian, siapa tau ada industri yang membantu penyediaan oksigen,” ujarnya.
Selain fenomena kelangkaan tabung oksigen, dr. Adit juga mengatakan bahwa alat pengukur saturasi oksigen (oksimeter) juga mulai sulit ditemukan di pasaran.
“Yang paling fatal, saat ini oksimeter juga mulai hilang di pasaran. Alat ini penting dan mutlak, untuk mengetahui saturasi oksigen, sehingga dapat memutuskan apakah harus isolasi mandiri atau ke rumah sakit. Kalau masih di atas 95 persen saturasi oksigennya tidak perlu ke rumah sakit,” jelas dr. Adit.
Menurut dr. Adit, fenomena kelangkaan sejumlah suplemen dan multivitamin juga sudah mulai dialami dan mulai sulit untuk didapatkan.
“Multivitamim dibutuhkan untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Kami meminta instansi terkait turut memantau hal tersebut agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan. Maka, kita juga minta supaya Dinas menertibkan jangan sampai ada orang yang mengambil keuntungan,” pungkasnya.
(AGT)
Discussion about this post