LIDIK.ID , Bandar Lampung – Hari ini, Riana Sari Arinal selaku Ketua TP PKK Provinsi Lampung menggelar acara talkshow bersama anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional dan Komandan Pasukan (Danpas) Delapan asal Lampung. Kamis, (16/09).
Talkshow tersebut berisi tentang kisah 2 orang Paskibraka Nasional, Aurel Febrina dan Ridho Hafizard Ramadhani serta Danpas Delapan, AKP Reynando Andreas HH asal Lampung.
Riana Sari Arinal selaku Ketua TP PKK yang juga memandu acara tersebut, memberikan beberapa pertanyaan kepada ketiga anak kebanggaan Lampung tersebut.
Pada sesi pertama, Aurel dan Ridho menceritakan kisah mereka yang memulai langkahnya dengan mengikuti seleksi paskibraka tingkat Sekolah, Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.
Ridho mengatakan ia termotivasi menjadi anggota Paskibraka Nasional karena melihat kakaknya yang juga menjadi Paskibraka Kabupaten Lampung Tengah, sebagai Pembentang Bendera Merah Putih.
Sedangkan Aurel, ia ingin menjadi Polwan dan memotivasi adik-adik Paskibraka Lampung lainnya.
Dukungan dari orang tua, teman-teman dan lingkungan sekitar juga memotivasi mereka.
“Alhamdulillah omongan Ibu benar-benar ajaib, langsung kewujud,” ujar Aurel sambil menangis haru.
Riana mengaku sebelumnya tidak mengetahui bahwa pengerek Bendera Merah Putih juga berasal dari Lampung, karena saat itu ia fokus kepada Presiden Jokowi yang memakai baju adat Lampung Pepadun saat pelaksaan Upacara HUT RI Ke-76.
Apresiasi disampaikan kepada Ridho oleh Riana, karena menurutnya itu adalah tugas yang sulit.
“Ketika sampai di Mahan, saya baru dapet kabar kalau pengereknya adalah Ridho dari Lampung,” ungkap Riana.
Aurel dan Ridho juga menceritakan mereka bertemu dengan banyak teman yang berasal dari daerah lain, sehingga mendapat ilmu baru mengenai adat istiadat mereka.
“Jadi kita saling mengenal kebiasaan, kegiatan mereka sehari-hari dengan logat mereka yang unik, itu suatu kebanggaan juga dan menambah ilmu serta pengalaman baru Bu,” ungkap Ridho dengan antusias.
Pada sesi berikutnya, Komandan Pasukan (Danpas) Paskibraka Nasional asal Lampung, AKP Reynando Andreas HH yang akrab disapa Rei ikut bergabung dalam acara.
Rei bercerita juga tentang proses seleksi yang dilakukannya hingga sampai di tahap Nasional.
Aurel, Ridho dan Rei juga menyampaikan bahwa Upacara HUT Ke-76 kali ini berbeda karena berlangsung saat pandemi Covid-19.
Rei mengaku cukup sulit melakukan tugasnya karena menggunakan 2 lapis masker.
“Apalagi kami Danpas bagian teriak-teriaknya kan untuk mengarahkan adik-adik Paskibraka, jadi cukup menjadi tantangan baru,” ungkap Rei.
Namun yang sangat dikhawatirkan oleh Rei adalah pengecekkan PCR dan Antigen yang dilakukan per-minggu.
“Hal yang paling kita takutkan adalah saat sudah latihan 3 minggu ini, di tes kita positif ya nggak akan bisa tampil di istana,” jelas Rei.
Aurel dan Ridho juga mengungkapkan hal yang sama, bagi mereka Pandemi juga membatasi mereka dalam berinteraksi dengan anggota Paskibraka lainnya.
Pada akhir acara Aurel dan Ridho juga menunjukkan bakatnya masing-masing. Ridho melakukan beatbox dan Aurel memainkan alat musik tradisional asal Lampung, cetik.
Riana menutup acara dengan memberikan kalimat motivasi bagi muli meghanai di Lampung.
“Apa yang dilakukan hari ini, apa yang kalian kerjakan hari ini, akan menentukan siapa kalian 20 tahun yang akan datang,” ungkapnya.
Rei, Aurel dan Ridho juga menerima bingkisan serta uang senilai Rp 5.000.000,- sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan mereka.
(MYG)
Discussion about this post