LIDIK.ID , Lampung – kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) berhasil mewujudkan produk inovasi baru yakni keripik, yang terbuat dari pelepah pisang. Selasa, (23/1/2024).
Batang pisang sering kali tidak dimanfaatkan. Padahal ada banyak inovasi yang bisa dilakukan untuk menghasilkan olahan dari batang pisang. Ini merupakan peluang usaha yang bisa menambah nilai ekonomis dalam berwirausaha.
Pelaksanaan program kerja diikuti masyarakat Rukun Kampung (RK) I dan II Desa Suka Agung, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, pada Senin hingga Selasa, 22-23 Januari 2024.
Kelompok KKN Unila ini terdiri dari, Raka Rifaldi Racsyah, Rizky J. Sianturi, Salsabilla Noviya Romadhona, Ivo Sitorus, Dzahra Zhalika Lus Nizar, Anggi Aprilia, Rahmania Dhea Nova, serta didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. RA. Diana Widyastuti, S.P., M.Si.
Pelepah pohon pisang bermanfaat dalam detoksifikasi sistem pencernaan, menurunkan berat badan, mengontrol kolesterol dan tekanan darah, menyembuhkan asam lambung serta menstabilkan gula darah.
Pelepah pohon pisang mengandung nutrisi tannin, saponin, dan flavonoid. Pelepah pohon pisang juga kaya akan serat dan kandungan vitamin seperti vitamin A, B, dan C, serta kaya nitrogen dan kalium.
Kriteria pelepah pisang sebagai bahan utama yang digunakan adalah batang pisang bagian dalam dari pohon pisang yang sudah pernah berbuah, disisir atau disayat, sehingga menghasilkan lembaran.
Proses selanjutnya kemudian direndam ke dalam larutan kapur sirih selama satu jam hingga maksimal satu hari, untuk menghilangkan getah dan rasa pahit dari batang pisang, lalu diolah lagi dengan bumbu dapur dan bumbu perasa.
Bagi Kelompok KKN Unila, program kerja ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pelepah pisang yang kurang dimanfaatkan masyarakat, sehingga dapat memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Kami berharap, ide ini dapat diadopsi masyarakat sebagai potensi usaha yang dapat mereka kembangkan,” ujar Salsabilla Noviya Romadhona, penanggung jawab program kerja KKN di Desa Suka Agung.
Rohim, selaku Kepala Rukun Kampung I mengatakan, masyarakat merasa senang karena mereka tahu cara mengolah pelepah pisang. Yang awalnya tidak terpakai, kemudian bisa menjadi produk bernilai, seperti keripik pelepah pisang.
Discussion about this post