LIDIK.ID , Jakarta – Setelah diumumkan masuk ke dalam 10 besar, Provinsi Lampung berhasil meraih penghargaan Juara Umum Teknologi Tepat Guna Nasional (TTGN) XXII tahun 2021. Senin, (20/09).
Selain itu, Lampung juga meraih 2 penghargaan lain dalam ajang lomba Inovasi Bidang Pertanian Tanaman Padi, yakni Peringkat Pertama untuk Kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna dan Peringkat Ketiga untuk Kategori Teknologi Unggulan.
Peringkat pertama berhasil diraih oleh Santoso dari Desa Sadar Sriwijaya Kec Bandar Sribhawono Kab. Lampung Timur berupa Sistem Pengolah Diversifikasi Produk Berbasis Maggot dalam kategori Inovasi Teknologi Tepat Guna.
Sementara, peringkat ketiga berhasil diraih oleh Nurhadi dari Desa Batang Hari Kec. Rawa Pitu Kab. Tulang Bawang berupa Mesin Pengolah Serba Guna dalam kategori Teknologi Unggulan.
Penghargaan tersebut telah diserahkan langsung kepada Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi oleh Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di Gedung Makarti Kementerian Desa PDTT, Jakarta.
“Terima kasih atas penghargaan ini, semoga menjadi motivasi bagi Provinsi Lampung untuk dapat berprestasi lebih baik lagi,” ucap Gubernur kepada Mendes.
Abdul Halim Iskandar selaku Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi menyampaikan dalam sambutannya bahwa pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa perlu fokus dan penanganan yang lengkap serta terintegrasi dengan kebutuhan warga desa berbasis data mikro yang dikumpulkan oleh desa.
“Ini selalu saya tegaskan dimana-mana, karena penyelesaian masalah yang paling mudah adalah pemetaan pada basis mikro. Kalau kita tau data secara mikro, masalah secara mikro, maka penanganannya juga pasti lebih sederhana daripada datanya makro,” jelasnya.
Oleh karena itu, sejak tahun 2021 Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi telah menggunakan SDGs Desa dalam upaya mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
“SDGs Desa Pembangunan desa, berjalan diatas prinsip No One Left Behind, tidak ada satupun warga yang terlewatkan. Karena keadilan kebersamaan di dalam upaya membangun desa kita upayakan terus tanpa menyisakan satupun warga yang tidak merasakan dampak pembangunan,” lanjutnya.
“Dan itulah yang selalu ditekankan Bapak Presiden, termasuk yang disampaikan kepada saya pada saat memberikan tugas kepada saya sebagai Menteri diharapkan agar dana desa dirasakan kehadirannya oleh seluruh warga desa, utamanya warga desa dari kelas bawah sampai kelas menengah,” imbuhnya.
SDGs Desa memiliki 18 tujuan dengan sejumlah 222 indikator pemenuhan kebutuhan waega, pembangunan wilayah desa, serta kelembagaan desa. SDGs Desa tidak hanya diterjemahkan bahasanya, bukan sekedar pergeseran lokus yang tidak bermakna, namun diletakkan pada budaya desa di Indonesia.
Pada tahun 2019 sejumlah 78.030 inovasi dan teknologi tepar guna telah diterapkan di desa, meliputi 23.964 unit bidang infrastruktur, 31.031 unit bidang kewirausahaan, dan 23.032 unit bidang peningkatan kapasitas sdm.
APBDes telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 2 triliun dari 24.890 desa inovatif. Desa-desa itu mengalami peningkatan sektor lebih cepat dibanding yang lain.
Mendes juga mengucapkan selamat kepada para pemenang, dan mengingatkan untuk terus berkarya dalam menciptakan inovasi-inovasi baru dalam membantu pembangunan dan kebangkitan desa melalui pengembangan dan menerapkan teknologi tepat guna.
“Semoga gelar Teknologi Tepat Guna 2021 menjadi ajang penyebarluasan berbagai informasi dan layanan Teknologi Tepat Guna kepada masyarakat, menjadi media silaturahim antara pengguna teknologi dengan pemilik teknologi, menjadi ajang bagi inovator untuk menggelar hasil temuan, serta menjadi media untuk saling belajar satu sama lain,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Pemprov Lampung juga menerima penghargaan dari Menteri Pertanian yang diserahkan oleh Wapres KH. Ma’ruf Amin kepada Gubernur Arinal, karena meraih peringkat pertama Kategori Provinsi dengan Peningkatan Produksi Padi Tertinggi tahun 2019-2020.
(MYG)
Discussion about this post