LIDIK.ID , Tanggamus – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kota agung menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bertempat di Masjid At-Taubah Lapas Kota agung. Rabu, (27/10).
Kegiatan tersebut berlangsung Selasa (26/10) kemarin. Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang di Indonesia jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid atau miladdalam bahasa Arab berarti hari lahir.
Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapas Kelas IIB Kota agung tersebut dihadiri Oleh Ustad Amrillah dan Habib Soleh Al-Hamid dari Majelis Al-Hamid, Kota agung sebagai penceramah dan grup hadro dari TPQ Nurul Falah.
Kurang lebih Sekitar 150 orang Warga Binaan Pemasyarakatan serta Petugas Lapas Kota Agung sangat antusias mengikuti kegiatan peringatan Maulid Nabi tersebut.
Sementara itu kegiatan Maulid Nabi tersebut diawali dengan penampilan hadro oleh grup TPQ Nurul Falah, dilanjutkan dengan membaca sholawat bersama dengan di imami oleh Habib Soleh Al-Hamid. Kemudian ceramah diberikan oleh Ustad Amrillah yang selanjutnya memimpin doa bersama sebagai penutup acara.
Dalam ceramahnya Ustad Amrillah menyampaikan bahwa sebagai wujud cintanya sebagai ummat Nabi Muhammad SAW, sudah seharusnya dapat meneledani sikapnya didalam kehidupan sehari-hari. Sebagai mana Disebutkan dalam Al-Qur’an Q.S Al-Ahzab ayat 21 yang artinya.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dai banyak menyebut Allah,”papar ustadz amrillah.
Lalu ustadz Amrillah melanjutkan, bahwa sebagai umat Islam harus senantiasa meneladani perilaku nabi Muhammad SAW serta mencintainya.
“Pada awalnya saat kita mulai belajar meneladani, bisa jadi kita tak cinta, akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, meski bermula dengan keterpaksaan, cinta bisa timbul dengan sendirinya, Nah cinta yang terbentuk karena kebiasaan-kebiasaan, akan mengakar kuat dalam diri seseorang sehingga menjadi daya ubah dalam dirinya”, pungkasnya.
(Sazili)
Discussion about this post