LIDIK.ID, Bandarlampung – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung memastikan kondisi arus lalu lintas di seluruh wilayah Provinsi Lampung menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 masih terpantau aman dan terkendali. Selasa, (23/12/2025).
Memasuki masa libur akhir tahun, mobilitas masyarakat mulai mengalami peningkatan, terutama di jalur penghubung Sumatera–Jawa. Namun hingga Selasa (23/12/2025), aparat kepolisian menilai situasi lalu lintas masih dalam batas normal dan dapat dikendalikan.
Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf mengatakan, pihaknya terus memantau pergerakan kendaraan di sejumlah titik rawan kepadatan, termasuk jalur lintas utama dan akses menuju pelabuhan.
“Untuk arus lalu lintas di wilayah Lampung masih aman dan terkendali,” ujar Irjen Pol Helfi Assegaf.
Ia memperkirakan puncak arus kendaraan akan terjadi pada Selasa hingga Rabu, 23–24 Desember 2025, seiring meningkatnya pergerakan masyarakat dari Jakarta menuju wilayah Sumatera untuk merayakan Natal dan libur akhir tahun.
“Kemungkinan puncaknya pada tanggal tersebut, seiring pergeseran masyarakat dari Jakarta ke Sumatera,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, Polda Lampung telah melakukan pengecekan kesiapan pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Lampung. Pos-pos tersebut disiagakan untuk mendukung kelancaran lalu lintas sekaligus menjamin keamanan aktivitas masyarakat.
“Pos pelayanan Natal dan Tahun Baru ini difokuskan untuk mengamankan aktivitas masyarakat, termasuk pergeseran logistik, kegiatan ibadah, serta mobilitas warga selama libur akhir tahun,” jelas Kapolda.
Menurut Helfi, pengamanan Natal dan Tahun Baru menjadi atensi serius jajaran kepolisian guna menciptakan rasa aman dan nyaman, khususnya bagi umat Kristiani yang menjalankan ibadah, baik di wilayah perkotaan maupun daerah.
Pengamanan dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan personel Polsek, Polres, hingga Polda Lampung. Selain petugas berseragam, aparat juga menurunkan personel berpakaian sipil untuk memperkuat pengawasan di lapangan.
“Semua masuk dalam tim, termasuk yang berpakaian preman. Pengamanan difokuskan pada sentra ekonomi, tempat ibadah, serta kawasan permukiman warga,” pungkasnya.***
(TRS).









Discussion about this post