LIDIK.ID , Bandar Lampung – Polda Lampung angkat bicara terkait foto lima polisi memegang poster aksi yang beredar sebagai bagian antisipasi kerumunan dan kelancaran kunjungan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) ke Lampung. Senin, (06/09).
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan foto tersebut adalah dokumentasi laporan kelima anggota Polri tersebut kepada pimpinannya. Namun, yang beredar, polisi yang seolah-olah aksi.
Polisi juga sudah mengamankan poster aksi dari kelompok Aksi Rakyat Lampung secara persuasif di Bernung, Kabupaten Pesawaran, Kamis (02/09) yakni lintasan Presiden Jokowi hendak meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu.
Diketahui, aksi yang dipimpin Ustadz Royan berencana akan membentangkan 100 poster tentang kekhawatiran membengkaknya hutang hingga keadilan penegakan hukum antara koruptor dan ulama.
Sementara aksi yang meminta Jokowi membebaskan Habieb Rizieq Shihab (HRS), usut tuntas ‘Tragedi Km 50, hingga TKA China di Natar, 14 emak-emak dipimpin oleh Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Lampung Utara Bunda Meri.
“Polri bertanggungjawab terhadap perlintasan yang akan dilalui Bapak Jokowi dalam ring 2 dan 3,” kata Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.
Ia juga menjelaskan pembentangan poster tersebut adalah langkah Polri dalam pengamanan dengan upaya kemampuan prediktif, responsibilitas, dan transparasi berkeadilan.
Selain itu, di masa pandemi Covid-19 ini warga dilarang untuk berkerumun dalam menyiasati kenaikan angka kasus positif.
“Dengan langkah itu, sehingga adanya warga yang membentangkan poster, kita lakukan pendekatan dan pengertian agar tidak berkerumunan di masa pandemi ini,” katanya.
Pandra menambahkan, telah dilakukan pendekatan secara persuasif oleh satu anggota yang disambut baik oleh sejumlah warga.
Sehingga anggota bersama pemimpin aksi melakukan pemotretan bersama poster untuk dokumentasi dalam laporan yang disampaikan kepada pimpinan.
“Saat pemotretan oleh anggota untuk laporan kepada pimpinan, ustad Royan juga sempat minta difoto dan diambilkan oleh stafnya dengan tujuan baik sebenarnya. Namun, tidak lama justru muncul dan beredar seolah-olah polisi yang melakukan aksi demo,” pungkasnya.
(MYG)
Discussion about this post