LIDIK.ID , Lampung Selatan – Sumur air panas yang berlokasi di Desa Sidodadi 1 Jatimulyo, RW 3 RT 33, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, sempat menggegerkan warga lantaran air panas yang dikeluarkan berasal dari pengeboran sumur yang dilakukan secara tidak sengaja. Selasa, (29/06).
Subadri selaku pemilik lahan sekaligus sumur bor tersebut mengatakan, mula-mula pengeboran sumur sempat dilakukan selama 3 hari setengah.
“Setengah dua belas hari Jum’at Alhamdulillah keluarlah air itu, sebelum keluar air itukan kita sudah persiapan materialnya segala macem kayak mesin, jadi abis pulang sholat Jum’at, aku liat kesini nah, Alhamdulillah airnya banter (kencang),” kata Subadri.
Subadri menjelaskan, awal mula, air yang dikeluarkan dari sumur tersebut adalah air kotor seperti sumur bor pada umumnya.
“Tapi, makin keluar makin panas, terus airnya ini mengalir terus selama 24 jam, semburan airnya tetap keluar secara sendiri tanpa menggunakan mesin. Mungkin, karena di sinikan deket sama sumber mata air panas makanya terjadi seperti ini, kan ada bendungan air panas itu sekitar sekilo setengah dan itu juga dikelola untuk wisata,” jelas Subadri.
Menurut Subadri, asal mula pihaknya melakukan pengeboran sumur di lahan tersebut karena ia hendak membangun rumah.
“Terus untuk nanem sayuran, rencana mau pindah ketempat yang agak luas, nah terus keluar air banyak rupanya untuk mandi orang-orang itu katanya enak, sudah ada yang mandi tiga kali katanya enak badannya,” ujarnya.
Akibat fenomena tersebut, Subadri juga berencana akan membuat tempat pemandian air panas yang dibuka secara umum.
“Nanti kalau udah resmi akan kita bangun, karenakan masih kita cek dulu di Laboratorium Lampung Selatan, jadi Insya Allah hari ini atau besok Pak Bupati mau kesini,” jelasnya.
Tekait kedalaman sumur bos tersebut, Subadri menerangkan, bahwa dalamnya kurang lebih 25 batang paralon.
“Kurang tiga, kalo 22 batang kali empat, jadi dalamnya ada sekitar 88 meter.
Itu belum pake besi, itu keluar sendiri itu Alhamdulillah rencananya mau saya buatkan kincir juga biar orang bisa mandi orang lima, enam biar kecil-kecil gitu terus di plaster jadi bisa buat untuk rendam-rendam kaki,” tambah dia.
Mengenai tarifnya, Subadri juga mengatakan, pihaknya akan menyediakan kotak infak seikhlasnya nantinya ditujukan untuk pembangunan masjid sekitar.
“Untuk parkir juga rencananya akan kita buat misalkan mobil 5.000, 2.000 untuk infak, 2.000 untuk tenaga, 1.000 untuk administrasi kertasnya itu kan, rencananya begitu,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu warga bernama Ngadiyo mengungkapkan, setelah ia merasakan mandi air panas tersebut, awalnya seperti ditusuk jarum pada kulit.
“Tapi setelah kita mandi air anget ini, badannya lebih enak, agak enteng rasanya, saya baru pertama kali ini nyoba mandi, soalnya kalau pagi atau sore ramai yang mandi, terlalu penuh, makanya saya nyari selahnya. Abis mandi badan terasa segar, sehat,” kata Ngadiyo.
Selain itu, Ngadiyo juga menceritakan perbedaan antara mandi dengan air panas rebusan dengan mandi air panas yang ada di sumur bor tersebut.
“Bedanya itu, rasa pertamanya seperti ditusuk jarum, tapi, setelah itu, badan jadi enteng, seolah-olah penyakit itu agak ilang rasa cape juga ilang,” pungkasnya.
(AGT)
Discussion about this post