LIDIK.ID , Bandar Lampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menunda pelaksanaan vaksinasi kepada anak usia 12-17 tahun lantaran ketersedian vaksin yang terbatas. Rabu, (14/07).
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, terkait vaksin pihaknya akan tunggu gerakan dari pusat dan provinsi.
“Kita sebenarnya akan melakukan vaksin untuk anak-anak yang sudah kita umumkan. Namun, karena keterbatasan vaksin yang kita punya, ya akan kita pending dulu,” kata Wali Kota Bandar Lampung.
Menurut Eva Dwiana, gerakan vaksinasi, akan berjalan segera kalau Pemerintah Provinsi sudah memberikan tambahan dosis vaksin ke Pemkot Bandar Lampung.
“Ini tergantung dari provinsi dan pusat. Kalau pusat memberikan kepada provinsi pasti provinsi memberikan kepada kita. Dan vaksin tidak bisa diperjual belikan, ini semua instruksi dari pusat,” ujarnya.
Eva Dwiana juga menegaskan, ketersediaan vaksin di Kota Bandar Lampung memang terbatas dan bukan habis.
“Bukan habis, tapi persediannya kalau stok ada untuk tenaga medis kan instruksi dari pusat tenaga medis harus tiga kali. Nah ini harus kita lakukan,” tegasnya.
Wali Kota Eva Dwiana juga menambahkan, bahwa Pemkot Bandar Lampung memiliki stok vaksin sekitar 3.000 dosis yang akan diberikan kepada anak usia 12-17 tahun.
“Namun jumlah anak-anak sekolah kita ini kan banyak nah secara bertahap, Nanti akan dikoordinasikan lagi kepada Disdik yang terbaik seperti apa. Apa mungkin kelas IX saja terlebih dahulu atau bertahap atau akan kita oplos IX, VIII, VII,” tambah Eva Dwiana.
Lebih lanjut, Eva Dwiana menjelaskan, apabila ketersedian vaksin di Kota Banda Lampung sudah kembali banyak, maka pihaknya akan melakukan vaksinasi kembali kepada seluruh masyarakat Bandar Lampung.
“Kalau vaksin kita banyak Insyallah seluruh masyarakat Bandar Lampung akan kita vaksin. Mohon doanya semuanya masyarakat Bandar Lampung supaya vaksin yang ada untuk kita semuanya sudah tersedia,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli mengatakan, vaksin yang tersedia saat ini cuma tersisa untuk anak-anak yang 12-17 tahun.
“Tapi hari ini kabarnya ada lagi, nanti kita bagikan lagi. Untuk anak-anak, ini lagi dibicarakan dengan Disdik mungkin setelah PPKM Darurat ini,” ujarnya.
Edwi Rusli juga menjelaskan, terkait pelaksanaannya sedang dibicarakan dengan Dinas Pendidikan agar tidak terjadi kerumunan atau penumpukkan.
“Pelaksanaannya belum tau, apakah nanti cara-cara yang lain supaya tidak terjadi penumpukan. Rencananya sih akan dilakukan di sekolah,” pungkasnya.
(AGT)
Discussion about this post