LIDIK.ID , Bandar Lampung – Wakil Gubernur Chusnunia Chalim menyambut Tim Komisi IX DPR RI yang melakukan kunjungan ke Provinsi Lampung dalam rangka pengawasan serta evaluasi distribusi vaksin Covid-19. Jum’at, (10/09).
Diketahui, Tim yang diketuai Nihayatul Wafiroh itu tiba di Ruang VIP Bandara Radin Inten II pada hari Kamis, (09/09) kemarin.
Kunjungan Komisi IX DPR RI bersama Perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini bertujuan untuk mendengar keluhan dan permasalahan yang dihadapi Pemerintah Provinsi Lampung secara langsung.
Di kesempatan tersebut, Nihayatul menargetkan vaksinasi sebanyak 300.000 per hari untuk Provinsi Lampung.
Pemerintah Provinsi Lampung menyanggupi target tersebut apabila pemerintah pusat dapat memenuhi kuota vaksin Covid-19.
Wagub Chusnunia menjelaskan, monitoring serta evaluasi ini sangat penting dalam menyingkapi pencapaian dan sasaran vaksinasi Covid-19.
“Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini ada hubungannya dengan ketersediaan vaksin. Lampung sempat berada di urutan terendah dikarenakan kuota vaksin yang didapat telah disuntikkan semua. Kuota vaksin di pusat tentu saja terbatas dan dibagi sesuai dengan daerah,” jelas Chusnunia, Kamis (09/09).
Reihana selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menambahkan terkait hambatan vaksinasi, salah satunya adalah kurangnya kuota vaksin.
Seperti target dosis pada tanggal 8 September 2021 sebanyak 14.619.497 dosis, sementara yang diterima dari pusat hanya 14,26% atau 2.034.950 dosis dan telah didistribusikan sebanyak 1.887.224 dosis.
Adapun, hambatan-hambatan eksternal seperti kesulitan dalam mengakses aplikasi Smile dan P-Care di wilayah pelosok karena kesulitan sinyal serta pendistribusiannya ke puskesmas di daerah Kabupaten/Kota.
Dalam kunjungannya, Komisi IX DPR RI juga memberikan bantuan kesehatan secara simbolis kepada Pemerintah Provinsi Lampung berupa swab antigen test sebanyak 50.000 test dan tempat penyimpanan vaksin berupa 1 unit cold room yang akan ditempatkan di Kabupaten Tulang Bawang, 18 unit vaccine refrigrator untuk Kabupaten di Provinsi Lampung dan obat-obatan.
(MYG)
Discussion about this post